Hai . . . . . Sobat Blogger,Disini saya akan menjelaskan sedikit tentang Teknologi Ultrabook.
Diawal tahun 2011, Intel memperkenalkan kepada dunia prosesor terbarunya yang memiliki nama Sandy Bridge. Di awal kemunculannya prosesor tersebut, Intel memberikan data tabel spesifikasinya. Dalam tabel tersebut, tampak sebuah prosesor dengan TDP hanya 17 Watt atau dikenal dengan nama Ultra Low Voltage (ULV). Ternyata prosesor ini diperuntukkan untuk sebuah perangkat mobile yang memiliki ukuran yang tipis dan sedang. Dari prosesor Intel Core i inilah lahir sebuah perangkat mobile yang disebut “Ultrabook”.
Ultrabook dalam arti adalah kategori baru dalam perangkat ultra responsif, ultra menawan, dan ultra gaya. Idenya yaitu menggabungkan kenyamanan penggunaan sebuah tablet dengan kemampuan produktivitas dari sebuah notebook yang bertenaga. Dimensi yang tipis, bobot ringan, instant on (langsung siap pakai saat dihidupkan), serta daya tahan baterai dalam kondisi standby merupakan hal yang diidamkan dari sebuah tablet. Akan tetapi, kurangnya kemampuan produktivitas dari sebuah tablet membuatnya kurang begitu handal saat diajak untuk bekerja berat. Semua aspek kekurangan inilah yang dipadu dalam sebuah Ultrabook.
Hingga saat ini beberapa vendor notebook mulai membanjiri pasaran dengan menghadirkan produk Ultrabook. Sebagian produk tersebut sudah dapat Anda temukan di pasaran saat ini. Mungkin akan ada banyak produk Ultrabook Notebook yang akan membanjiri pasaran di Indonesia untuk tahun ini. Namun, sebelum memutuskan untuk membeli produk Ultrabook Notebook Tipis Harga Murah Terbaik, berikut saya tampilkan beberapa informasi singkat mengenai produk tersebut untuk membantu anda dalam memilih Ultrabook Terbaik:
Mengetahui Kinerja Sebuah Ultrabook :
Prosesor Intel Core i Sandy Bridge ULV mempunyai TDP 17watt, sedangkan seri prosesor Sandy Bridge lainnya lebih dari itu. Prosesor untuk Ultrabook mempunyai tiga tahap pengembangan, Sandy Brige ULV merupakan awalnya. Kemudian, Ultrabook akan menggunakan Ivy Bridge di tahun 2012 dan Haswell di tahun 2013.
Diharapkan dengan penggunaan prosesor ULV ini sebuah ultrabook dapat bertahan hidup minimum 5 jam (tanpa dicolok ke sumber listrik) untuk pemakaian normal. Walaupun mempunyai TDP rendah dengan kecepatan di bawah prosesor Sandy bridge non ULV, Sandy Bridge ULV tetap dapat memberikan kinerja yang tinggi.
Graphics Intel Ultrabook.
Prosesor Intel Core i 2nd generation ini telah terintegrasi dengan graphics on prosesor Intel GMA 3000. Intel GMA 3000 dapat diandalkan untuk memainkan game 3D pada settingan dan resolusi tertentu dan dengan mudahnya memainkan konten multimedia HD1080P. Graphics Intel juga mempunyai Quicksync sehingga memungkinkan pengguna untuk melakukan operasi decoding, encoding, dan transcoding secara hardware. WiDi atau wireless display juga sudah dapat Anda nikmati. Anda dapat menghubungkan PC ke external display tanpa menggunakan kabel.
Ultrabook Bangun Lebih Cepat.
Setiap Ultrabook akan mempunyai hybrid storage, yaitu perangkat SSD dengan hard disk atau SSD dengan SSD. SSD pertama hanya akan digunakan sebagai ready boot sehingga sebuah ultrabook dapat masuk ke Windows lebih cepat. Saat sistem dalam keadaan sleep atau deep sleep pun akan bangun lebih cepat dari apa yang Anda dapat bayangkan. Selain itu, teknologi smart connect juga tampak menarik. Teknologi ini akan membuat sistem melakukan restart secara berkala dan bila Anda menaruh Ultrabook dalam keadaan sleep, Windows akan tetap dapat menerima e-mail, update jaringan sosial, messager, RSS, dan lain sebagainya.
Dimensi Ultrabook.
Pada bagian ini, Intel tidak menentukan spesifikasi layar yang harus diusung oleh sebuah Ultrabook sehingga vendor mempunyai kebebasan untuk menentukan besarnya layar yang akan digunakan. Hal ini berbeda sekali ketika Intel menentukan besar layar untuk sebuah netbook. Dengan hadirnya prosesor ULV ini, Intel mengklaim bahwa Ultrabook yang dibuat dapat mempunyai ketebalan yang sangat tipis dan terbaik, di bawah 20mm.
Pada desain casing, Intel menekankan untuk menggunakan casing yang menyatu, tanpa removable baterai atau unibody. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan kinerja maksimum tanpa mengorbankan ketebalan platform Ultrabook itu sendiri. Dengan desain tersebut diharapkan platform Intel mendatang mencapai TDP 12W, 15W, dan 17W.
Beberapa perkembangan lainnya yang akan segera di masukkan ke dalam sebuah Ultrabook Notebook Tipis adalah touchscreen, USB3.0, ThunderBold, dan konektifitas dengan menggunakan modem 3G atau 4G dengan menggunakan SIM card.
Saat ini Intel mengharapkan sebuah Harga Ultrabook dapat dijual di bawah USD 1000 sesuai dengan estimasi biaya pembuatan satu unit ultrabook dan nantinya diharapkan dapat turun terus dari waktu ke waktu sehingga harganya akan semakin terjangkau. Hal ini untuk dapat mengimbangi harga sebuah tablet yang sedang digandrungi saat ini. Dengan harga dan kenyamanan seperti tablet (instant-on) tetapi mempunyai kinerja yang jauh lebih tinggi, dipastikan sebuah Ultrabook akan menarik di tahun-tahun mendatang.
Apa Sobat Blogger Tertariiiiik????
Diawal tahun 2011, Intel memperkenalkan kepada dunia prosesor terbarunya yang memiliki nama Sandy Bridge. Di awal kemunculannya prosesor tersebut, Intel memberikan data tabel spesifikasinya. Dalam tabel tersebut, tampak sebuah prosesor dengan TDP hanya 17 Watt atau dikenal dengan nama Ultra Low Voltage (ULV). Ternyata prosesor ini diperuntukkan untuk sebuah perangkat mobile yang memiliki ukuran yang tipis dan sedang. Dari prosesor Intel Core i inilah lahir sebuah perangkat mobile yang disebut “Ultrabook”.
Ultrabook dalam arti adalah kategori baru dalam perangkat ultra responsif, ultra menawan, dan ultra gaya. Idenya yaitu menggabungkan kenyamanan penggunaan sebuah tablet dengan kemampuan produktivitas dari sebuah notebook yang bertenaga. Dimensi yang tipis, bobot ringan, instant on (langsung siap pakai saat dihidupkan), serta daya tahan baterai dalam kondisi standby merupakan hal yang diidamkan dari sebuah tablet. Akan tetapi, kurangnya kemampuan produktivitas dari sebuah tablet membuatnya kurang begitu handal saat diajak untuk bekerja berat. Semua aspek kekurangan inilah yang dipadu dalam sebuah Ultrabook.
Hingga saat ini beberapa vendor notebook mulai membanjiri pasaran dengan menghadirkan produk Ultrabook. Sebagian produk tersebut sudah dapat Anda temukan di pasaran saat ini. Mungkin akan ada banyak produk Ultrabook Notebook yang akan membanjiri pasaran di Indonesia untuk tahun ini. Namun, sebelum memutuskan untuk membeli produk Ultrabook Notebook Tipis Harga Murah Terbaik, berikut saya tampilkan beberapa informasi singkat mengenai produk tersebut untuk membantu anda dalam memilih Ultrabook Terbaik:
Prosesor Intel Core i Sandy Bridge ULV mempunyai TDP 17watt, sedangkan seri prosesor Sandy Bridge lainnya lebih dari itu. Prosesor untuk Ultrabook mempunyai tiga tahap pengembangan, Sandy Brige ULV merupakan awalnya. Kemudian, Ultrabook akan menggunakan Ivy Bridge di tahun 2012 dan Haswell di tahun 2013.
Diharapkan dengan penggunaan prosesor ULV ini sebuah ultrabook dapat bertahan hidup minimum 5 jam (tanpa dicolok ke sumber listrik) untuk pemakaian normal. Walaupun mempunyai TDP rendah dengan kecepatan di bawah prosesor Sandy bridge non ULV, Sandy Bridge ULV tetap dapat memberikan kinerja yang tinggi.
Graphics Intel Ultrabook.
Prosesor Intel Core i 2nd generation ini telah terintegrasi dengan graphics on prosesor Intel GMA 3000. Intel GMA 3000 dapat diandalkan untuk memainkan game 3D pada settingan dan resolusi tertentu dan dengan mudahnya memainkan konten multimedia HD1080P. Graphics Intel juga mempunyai Quicksync sehingga memungkinkan pengguna untuk melakukan operasi decoding, encoding, dan transcoding secara hardware. WiDi atau wireless display juga sudah dapat Anda nikmati. Anda dapat menghubungkan PC ke external display tanpa menggunakan kabel.
Ultrabook Bangun Lebih Cepat.
Setiap Ultrabook akan mempunyai hybrid storage, yaitu perangkat SSD dengan hard disk atau SSD dengan SSD. SSD pertama hanya akan digunakan sebagai ready boot sehingga sebuah ultrabook dapat masuk ke Windows lebih cepat. Saat sistem dalam keadaan sleep atau deep sleep pun akan bangun lebih cepat dari apa yang Anda dapat bayangkan. Selain itu, teknologi smart connect juga tampak menarik. Teknologi ini akan membuat sistem melakukan restart secara berkala dan bila Anda menaruh Ultrabook dalam keadaan sleep, Windows akan tetap dapat menerima e-mail, update jaringan sosial, messager, RSS, dan lain sebagainya.
Dimensi Ultrabook.
Pada bagian ini, Intel tidak menentukan spesifikasi layar yang harus diusung oleh sebuah Ultrabook sehingga vendor mempunyai kebebasan untuk menentukan besarnya layar yang akan digunakan. Hal ini berbeda sekali ketika Intel menentukan besar layar untuk sebuah netbook. Dengan hadirnya prosesor ULV ini, Intel mengklaim bahwa Ultrabook yang dibuat dapat mempunyai ketebalan yang sangat tipis dan terbaik, di bawah 20mm.
Pada desain casing, Intel menekankan untuk menggunakan casing yang menyatu, tanpa removable baterai atau unibody. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan kinerja maksimum tanpa mengorbankan ketebalan platform Ultrabook itu sendiri. Dengan desain tersebut diharapkan platform Intel mendatang mencapai TDP 12W, 15W, dan 17W.
Beberapa perkembangan lainnya yang akan segera di masukkan ke dalam sebuah Ultrabook Notebook Tipis adalah touchscreen, USB3.0, ThunderBold, dan konektifitas dengan menggunakan modem 3G atau 4G dengan menggunakan SIM card.
Saat ini Intel mengharapkan sebuah Harga Ultrabook dapat dijual di bawah USD 1000 sesuai dengan estimasi biaya pembuatan satu unit ultrabook dan nantinya diharapkan dapat turun terus dari waktu ke waktu sehingga harganya akan semakin terjangkau. Hal ini untuk dapat mengimbangi harga sebuah tablet yang sedang digandrungi saat ini. Dengan harga dan kenyamanan seperti tablet (instant-on) tetapi mempunyai kinerja yang jauh lebih tinggi, dipastikan sebuah Ultrabook akan menarik di tahun-tahun mendatang.
Apa Sobat Blogger Tertariiiiik????
Tidak ada komentar:
Posting Komentar