Pagi, kali ini saya cuma mau share, yaaaa . . . . . sekilas info dan sinopsis sebuah novel terjemahan. Sebenarnya, ini cuma sebagai tambahan posting walaupun masih banyak "materi posting" yang harus saya kejar untuk lomba blog SMPN 1 Wonosari. Tapi, tak apalah yang penting sudah mencoba. Novel yang saya bahas ini berjudul asli "Alfred Hitchock & The Three Investigators" in mistery of screaming skull (kalo gak salah sih...). Novelnya bagus banget, saya sarankan Sobat Blogger juga membaca versi aslinya karena sangat penuh dengan trik dan ilmu pengetahuan.
cukup basa-basinya sekarang silahkan dibaca yaaa . . .
cukup basa-basinya sekarang silahkan dibaca yaaa . . .
Judul : Alfred Hitchcock & Trio Detektif dalam “Misteri Tengkorak Bersuara”
Penerbit :
PT. Gramedia Pustaka Utama
Tempat Terbit :
Jakarta
Penerjemah :
Agus Setiadi
Tebal :
195 Halaman
Cetakan : I - September 1984
II -
Desember 1989
III -
Februari 1991
Sinopsis Novel
Suatu
hari Jupiter membeli sebuah peti tua dari tempat pelelangan seharga 1 dollar.
Namun seorang wanita datang dan menawarkan 25 dollar untuk membeli peti
tersebut dari mereka, tetapi Jupiter menolak dengan alasan ingin tahu isi dari
peti tersebut. Sepulang dari tempat pelelangan Trio Detektif pulang menuju
rumah Titus Jones, paman Jupiter untuk membuka peti tersebut. Malam harinya,
dua orang mengetuk pintu rumah dan memberitahu bahwa mereka melihat cahaya dari
ruang tempat meyimpan peti itu. Kemudian mereka bergegas menuju tempat itu
kemudian keluar dua orang yang lari menuju mobil dan bergegas pergi. Jupiter
pun memastikan keadaan peti tersebut namun sudah tidak ada di tempatnya lagi.
Keesokan
harinya seorang pesulap bernama Maximilian datang menghampiri Trio Detektif dan
ingin membeli peti itu seharga 100 dollar, ia mengaku bahwa ia pernah
bersahabat dengan “The Great Gulliver” nama seorang pesulap yang tercetak pada
peti tersebut. Dengan perasaan takut Jupiter mengatakan bahwa peti itu telah
dicuri oleh seseorang. Mendengar pernyataan Jupiter, Maximilian kecewa dan tak
lama kemudian ia pergi meninggalkan mereka. Tak lama Fred Brown datang, seorang
wartawan koran setempat. Ia ingin meliput apa yang ada didalam peti tersebut,
ia juga menerka bahwa isi peti tersebut adalah tengkorak yang dapat berbicara.
Mendengar pernyataan Fred, Trio Detektif kaget, kemudian ia menuturkan siapa
The Great Gulliver itu.
Great
Gulliver merupakan seorang pesulap namun tidak terlalu terkenal tapi ia
mempunyai angka pertunjukan yaitu tengkorak berbicara yang diberi nama
Socrates. Kemudian Paman Titus memberitahu bahwa tengkorak itu tidak dicuri
melainkan disembunyikan. Kemudian Trio detektif menebak tempat peti itu
disembunyikan, mata Jupiter tertuju pada sebuah atap yang besar yang cukup
untuk menyembunyikan peti. Mereka membuka atap tersebut dan menemukan peti itu.
Mereka
membawa peti itu ke bengkel Paman Titus untuk membuka peti tersebut. Jupiter
hampir putus asa sampai ia berhasil menemukan satu kunci yang pas. Setelah
melihat isi peti itu mereka menemukan sebuah tengkorak. Namun tengkorak itu
diam saja, mereka terus mencoba membuat benda itu bicara sampai mereka
mendengar suara bersin dari tengkorak itu, mereka semua terbelalak.
Namun,
bibi Jupiter menyuruh mereka untuk membantu merapikan pekarangan. Mereka segera
membereskan peti beserta isinya. Malam harinya, Jupiter membawa Socrates ke
kamarnya. Saat mau tidur Jupiter mendengar suara dari dalam kamarnya dan
melarangnya untuk menyalakan lampu. Suara tersebut menyuruh Jupiter datang ke
King Street besok pagi dengan pengenal Socrates.
Keesokan harinya Jupiter, Peter, dan Hans
pergi ke King Street d isana ia bertemu dengan Zelda, wanita tua gypsy yang meramalkan apa yang sedang terjadi
dengan Jupiter dan tengkorak itu. Setelah mengetahuinya mereka pulang.
Sesampainya
di rumah, Trio Detektif membuka lagi peti itu untuk mencari apakah ada pesan
rahasia yang tersembunyi. Mereka hanya menemukan surat untuk Gulliver dari
Spike Neely. Setelah mengetahui bahwa surat itu tidak ada artinya Pete dan Bob
menyerah, mereka meminta Jupiter untuk menjual peti itu. Akhirnya, mereka
menjual peti itu pada Maxmilian, orang yang pernah mendatangi mereka.
Keesokan
harinya, mereka mendapat kabar dari Chief Reynolds bahwa Maxmilian kecelakaan
dan peti itu telah dicuri oleh dua orang yang menyebabkan Max kecelakaan.
Kemudian Chief mengajak Jupiter menuju
King Street untuk bertemu Zelda, namun Dia telah pergi.
Dua
hari berlalu, Saat sedang rapat membahas tugas baru untuk Trio Detektif
tiba-tiba mereka mendapat telepon dari Chief Reynolds yang menyuruh mereka
datang ke kantornya. Disana mereka diberitahu bahwa Spike Neely merupakan
seorang perampok dan menyembunyikan uang 50 ribu dollar yang sampai sekarang
belum ditemukan. Dan dua orang yang mencuri peti tersebut pasti
menginginkannya. Chief mengatakan mungkin mereka masih diincar oleh orang yang
mencuri peti tersebut.
Jupiter
pun berniat untuk mencari di mana uang itu disembunyikan walau kemungkinannya
sangat kecil. Orang yang pertama kali mereka datangi adalah Mary Miller saudari
Spike Neely. Setelah mendengar berbagai pernyataan dari Mrs. Miller Jupiter
mengetahui bahwa uang itu disembunyikan di rumahnya.
Namun, Mrs. Mary mengatakan bahwa itu terjadi
saat rumahnya masih di Danville Street nomor 532. Trio Detektif pun pergi
mencari rumah itu, namun sudah dipindah beberapa blok dari situ 4 tahun yang
lalu. Mereka pun pulang, sesampainya di rumah Paman Titus mengatakan bahwa
mereka mendapatkan kiriman. Setelah membuka kotak kiriman tersebut mereka
terkejut karena isinya adalah Peti yang dicuri dan ada pula Socrates. Seketika
mereka terkejut karena mendengar suara “Cepat! Temukan – petunjuk!!” dari dalam
kotak.
Mereka pun berniat untuk memberi tahu kalau
peti tersebut sudah kembali tapi Chief Reynolds sedang tidak masuk kerja.
Mereka memutuskan untuk menyelidiki petunjuk lain di dalam peti itu. Mereka
membuka lagi surat dari Spike dan mengetahui pesan itu berisi alamat rumah Mrs.
Miller dulu. Dan mereka mengetahui di mana uang itu disembunyikan dari perangko
surat itu. Yaitu dibawah kertas dinding karena ada perangko hijau dibalik
perangko 400 (uang dibalik kertas).
Sesaat
kemudian mereka mendapat telepon dari George Grant, agen khusus keamanan bank yang
mengatakan kalau mereka telah dibuntuti oleh penjahat terkejam di California
yang pernah tinggal satu sel dengan Spike Neely. Yaitu Three-Finger Munger,
Baby-Face Benson, dan Leo the Knife.
Trio
Detektif diminta untuk menemui Mr. Grant dengan sembunyi-sembunyi agar tidak
diketahui oleh penjahat tersebut untuk memberitahu letak uang itu berada.
Setelah bercakap sebentar mereka diajak ke Mapple Street untuk mencari rumah
itu sebelum didahului para penjahat. Di sana hanya tersisa rumah-rumah yang
kosong karena akan digusur untuk membuat jalan bebas hambatan. Setelah
berkeliling mereka menemukan tiga rumah yang mirip seperti rumah Mrs. Miller.
Mereka
pun memulai pencarian mereka, kedua rumah yang mereka cari memperoleh hasil
yang nihil. Sampai ke rumah yang ketiga mereka mendapat petunjuk bahwa itu
merupakan rumah Mrs. Miller yang dulu. Baru sebentar mereka mencari terdengar
suara yang menyuruh mereka untuk mengangkat tangan, ternyata itu The Three
Finger. Dia mengikat Trio Detektif dan Mr. Grant serta memberitahu kalau Mr.
Grant adalah Smooth Simpson yang ingin mengambil uang itu.
Kemudian
The Three Finger mencari uang itu dengan cara merobek kertas dinding. Sementara
itu, beberapa kaum kelana datang bersama Zelda yang kemudian menyergap The
Three Finger. Padahal mereka belum menemukan uangnya. Lonzo seorang dari kaum
kelana membebaskan Trio Detektif, namun saat hendak membebaskan Smooth ternyata
ia telah melarikan diri. Jupiter akhirnya menyadari kalau uangnya tidak
disimpan di balik kertas dinding karena di perangko 400 ada gambar rantai
sedangkan Spike seorang yang cedal karena tidak bisa mengatakan “L”. Jika
mengatakan rantai maka bunyinya akan seperti lantai. Mereka kemudian mencari di
lantai loteng, akhirnya mereka menemukan tumpukan uang 50 dollar yang masih
tertata rapi. Zelda beserta kaum kelana pun pergi dan Trio Detektif menelepon
polisi untuk menyerahkan uang itu, sebelum rumah itu digusur.
TAMAT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar